Friday, 26 December 2014

Interlude - Windry Ramadhina

Judul buku                : interlude

Pengarang                : windry ramadhina
Penerbit                     : Gagasmedia, 2014
TEBAL                           : 371 halaman












sinopsis :

Hanna,
listen.
Don't cry, don't cry.
The world is envy.
You're too perfect
and she hates it.

Aku tahu kau menyembunyikan luka di senyummu yang retak.
Kemarilah, aku akan menjagamu,
asalkan kau mau mengulurkan tanganmu.

"Waktu tidak berputar ulang. Apa yang sudah hilang,
tidak akan kembali. Dan, aku sudah hilang."
Aku ingat kata-katamu itu. Masih terpatri di benakku.

Aku tidak selamanya berengsek.
Bisakah kau memercayaiku, sekali lagi?

Kilat rasa tidak percaya di matamu,
membuatku tiba-tiba meragukan diriku sendiri.
Tapi, sungguh, aku mencintaimu,
merindukan manis bibirmu.

Apa lagi yang harus kulakukan agar kau percaya?
Kenapa masih saja senyum retakmu yang kudapati?

Hanna, kau dengarkah suara itu?
Hatiku baru saja patah....


Review

Kai dulunya adalah seorang mahasiswa jurusan hukum di Universitas Indonesia dengan nilai IP sempurna selama 6 semester berturut-turut. Disamping itu, dia juga sangat piawai dalam bermain gitar beraliran jazz. Bersama kedua anggota band nya Jun dan Gitta mereka mengeluarkan beberapa single lagu dan akhirnya sebuah perusahan rekaman besar mengontrak mereka untuk membuat album sendiri. 
Sepintas, kehidupan yang dimiliki oleh Kai terlihat sempurna, Dia memiliki tampang yang bisa membuat wanita manapun jatuh hati kepadanya, dan ia pun memanfaatkan itu untuk menghilangkan kesedihan yang dia ingkari sendiri. Kai menganggap bahwa wanita itu munafik, pada mulanya malu-malu tetapi sebenarnya mereka juga mau. 
Tetapi hal itu berubah sejak dia bertemu dengan Hanna.

Hanna adalah seorang wanita yang memiliki rasa ketakutan yang begitu besar kepada laki-laki karena masa lalu yang tidak ingin diingatnya kembali. Dia selalu menunduk dan berbicara terbata-bata. Dia memutuskan untuk cuti dari kampusnya selama 1 tahun dan mengira bahwa waktu 1 tahun tersebut dapat membantu dia untuk menghilangkan ketakutan yang dia rasakan, dibantu dengan terapis yang dijalaninya bersama Miss Lorrie.

Hanna menyukai dan menikmati kesendirian di dalam hidupnya. Salah satu tempat bersembunyi nya dan menunggu senja adalah di lantai atap tempat dia indekos. Dan disana pula lah pertama kali dia bertemu dengan sosok yang meminjam nama laut bermata cokelat itu, Kai.

Kai tidak tahu bahwa segala yang ada di dalam diri Hanna bukan lah kepura-puraan. Kai memperlakukan Hanna sama dengan wanita-wanita lainnya yang selama ini dia kencani. Kai tidak tahu bahwa perbuatannya telah menguak kembali luka lama dan rasa takut yang selama ini dengan susah payah Hanna hadapi. 

Hanna kemudian menjauhi Kai. Seharusnya hal ini bukan lah persoalan bagi Kai, tetapi entah mengapa satu sisi dalam hatinya merasa sesak dan untuk pertama kali dalam hidupnya Kai menyesal.

Akankah Hanna memaafkan Kai? 






No comments: